Allah Maha Baik

Tuesday, September 24, 2013

SMANSA English Club

Hip hip horray, senang sekali bisa membidani lahirnya SMANSA English Club (Mungkin nanti akan ada namanya), It was last week actually on September 16, 2013.

Well, bermula dari nama saya yang entah apa sebabnya berada didalam kertas bertuliskan pembina English Club trus bingung, again, bingung adalah hobi yang terlestarikan. Akhirnya demi kecintaan pada negara dan pada diri sendiri tentu saja, saya nyari informasi tentang makanan jenis apakah ini...upppzz.. apakah sudah ada sebelumnya? atau apa saja yang dilakukan? siapa saja yang pernah ikutan? And, at last, yang saya temukan adalah gelengan kepala, berarti harus didirikan, dibangun dengan penuh cinta biar yang terdaftar adalah para survivor sejati. Selalu, saya garis bawahi, anggotanya boleh siapa saja asal MINAT BANGET dengan bahasa Inggris atau cukup suka sampai dengan tergila-gila akut. Pokoknya tidak perlu banyak nama, tapi juga banyak alasan, misal pas jadwal bilangnya mau ini dulu, atau nanti dulu... No way, indeed, I need survivors, orang-orang yang bertahan, tahan malu, tahan salah kalau lagi ngomong, tahan menertawakan diri, dan tahan banting untuk terus jatuh cinta pada sebuah nama "Bahasa Inggris".

Tidak ada yang mudah, entahkah itu mengumpulkan anak-anak yang super sibuk, atau mencari tahu apa yang harus dilakukan. Berbekal sebungkus pengalaman menjadi tutor EC sana sini, akhirnya EC terbentuk minggu lalu. Belum punya pengurus, belum punya program kerja (masih di laptop dan jarang tersentuh) tapi punya visi yang jelas untuk mencerdaskan anak bangsa (ehm) dalam menggunakan bahasa tercinta ini.

Tidak berlebihan, tidak pula banyak kurangnya, fokus utama adalah speaking. Bukan berarti mengabaikan tiga aspek bahasa lainnya, ketiganya tetap terpakai kok meski tidak terlalu disoroti. Kenapa speaking? Karena banyak sekali ditemukan anak-anak yang skill pasifnya luar biasa, bisa jawab soal dengan baik tapi ketika disuruh berbicara sedikit saja langsung bingung dan mati kutu. Itulah kenapa fokus EC ini lebih ke mengajak anak-anak berbicara tanpa rasa grogi (yang tentu saja masih sangat terlihat), tanpa rasa malu (karena banyak kakak kelas katanya? :D), dan tanpa rasa-rasa aneh lainnya.

Hari ini baru pertemuan kedua, jika minggu lalu diawali dengan perkenalan yang tidak terlalu panjang tapi cukup membuat kami semua pulang beberapa menit sebelum magrib, hari ini waktu sudah cukup terkontrol meski kesempatan untuk semua menyampaikan pendapat sangat terbatas. Okay, ini cerita pertemuan Ec hari ini:

Today was my second EC meeting. I was a little bit scared since some students couldn't come because they had to attend other important meeting. You know what? Sometimes, these students make me really nervous about their coming. I always have such a bad experience with this kind of English meeting. Students seems to be lazy to come at the end. But, thanks God, they were here. I only lost 2 of them without any information.

I prepared some topics in a piece of paper then made a group of three. These group chose the topic then discuss what would they present in front. They had to say any important thing about the topic. Let see some that I still remember, there were Love, dream, music, book, etc. Students talked in their small group then decided who would be the representative of their group.


Wow, I am always amazed by my students. They surprised me sometimes by their good writing or spontaneous talk or well-arranged one. They are actually great. All groups could present their best, they also could ask and answer questions from others pretty well. The discussion ran smoothly. I wish it will be better and better :) Fighting.


No comments:

Post a Comment