Allah Maha Baik

Sunday, September 13, 2015

Scientific Approach in Learning

Here is one of hottest issue recently. It has emerged as result of the launch of new curriculum. This approach focuses on how teaching material and process become more scientific, using empirical fact, logic phenomenon, or rational value.

I am trying to simplifize this for my own interest. Reading some articles, books, and technical clues rather makes me spinning around. To break it into some pieces, I would like to concern on the process of learning would be done applying this approach. The process goes to three focuses, indeed, those three stuffs are important, attitude (know why), knowledge (know what?), and skill (know how).

By looking at these three objects, the teacher is supposed to create a productive, innovative, creative, and affective learning. Still, the aim of this is to produce students who are balanced both in soft and hard skills.

It has some steps need to be done in teaching and learning process which are: observing, questioning, associating, experimenting, and networking. Actually, I have read some previous approaches that let students to think critically or involved in a problem-solving. In short, this is also aimed to make students can identify, compare, analyze, evaluate and understand a topic clearly. Furthermore, students can apply their knowledge, use it in their daily life. See, today there are a lot of people who know how something should be but prefer to avoid their knowledge.   

There are three methods which support scientific approach: discovery learning, project based learning, and problem based learning. These methods


Knowledge
Skill

Abstrak
Konkrit
Faktual
Discovery Learning
Discovery Learning
Konseptual
Discovery Learning
Discovery Learning
Prosedural
Discovery Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning Problem Based Learning
Metakognitif
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning

Wednesday, September 2, 2015

Ujian Nasional 2016

Jika sebelum ini UN selalu menjadi topik hangat yang bergulir di setiap perdebatan, entahkan itu sebagai mosi lomba debat ataupun debat sebenarnya. Ujian nasional menjadi ujian yang menggemparkan karena banyak faktor baik itu soal pendanaan yang membengkak, distribusi soal yang macet, atau kecurangan disana sini baik dari segi pengadaan soal atau juga pelaksanaan ujian itu sendiri. Perdebatan nampaknya mereda setelah ujian nasional tak lagi dijadikan standar baku kelulusan bagi seorang pelajar. Ia dalam dua tahun terakhir dijadikan salah satu aspek dengan persentase tak lebih dari separuh. Sekolah memiliki hak lebih besar dalam menentukan kelulusan siswa.

UN 2016
Ujian tahun 2016 yang akan datang seolah masih dalam bentuk abstrak, hanya mampu diraba, namun belum jelas bentuk soal dan pelaksanaannya. Katakanlah sekolah telah mendapat surat mengenai pelaksaan UN berbentuk CBT, sehingga sedari sekarang sudah menyiapkan laptop dan perangkatnya untuk kebutuhan UN tersebut. Jika secara fisik sekolah mulai bersiap, lain lagi dari sisi proses belajar mengajar. Meski sebentar lagi jam tambahan akan segera dilaksanakan, jadwal telah disusun, orang tua siswa pun telah bersiap memberi jatah bekal tambahan, namun wujud UN masih belum bisa dipastikan. Hingga hari ini kisi-kisi resmi belum dikeluarkan oleh BSNP yang katanya akan segera diluncurkan meski masih dalam bentuk makro. 

Kabar angin yang berhembus, materi yang dikeluarkan bagi sekolah pioneer kurikulum 2013 adalaah materi irisan, yakni irisan (sambil menggambar diagram venn) materi KTSP dan K13. Well, semoga saja kabar ini benar hingga persiapan ini bisa membantu siswa dengan tepat. Setelah mondar mandir di dunia maya, saya hanya menemukan soal UN akan dilaksanakan tiga kali tahun 2016 nanti, terdiri dari:
1. Ujian perbaikan bagi siswa tahun sebelumnya di Februari 2016.
2. Ujian nasional April 2016.
3. Lalu ujian perbaikan untuk peserta tahun 2016.

Hmm, belum terpuaskan jika belum memegang SKL mata pelajaran saya, karena meragu antara apakah benar materinya akan berkisar di materi irisan? Ataukah berbeda? bagaimana dengan tingkat kesulitannya yang kabarnya akan lebih tinggi? Lalu, apakah masih ada soal listening? Atau jangan-jangan kembali ke reading dan grammar? God, save my students.