Allah Maha Baik

Tuesday, June 11, 2013

Dilema e-KTP

Hari ini jadwal pengambilan e-KTP untukku dan beberapa tetangga, tidak smua, tidak tahu bagaimana urutan acak pengambilan KTP ini dilakukan. Saya malah tidak pernah terpikir lagi dengan benda ini karena saking lamanya. Seingat saya, pembuatan KTP ini berlangsung sekitar setahun silam atau malah lebih.

Setelah antri lagi (tentu saja), saya menemukan KTP lucu layaknya kartu ATM. Itu saja yang membuatnya lucu, ia keras, punya semacam barkode untuk akses macam-macam nampaknya. Sepanjang antri beragam diskusi kecil dilakukan oleh para penduduk Indonesia yang baik ini (karena peduli pada KTP). Tentang lamanya proses pembuatan, yang tentu saja mengalahkan pembuatan KTP manual yang hanya beberapa hari, juga tentang KTP yang tak boleh di fotokopi. Saya pernah mendengar juga membaca tentang hal ini. Ada yang bilang tak boleh diperbanyak sama sekali, ada yang bilang boleh asal yang sering nanti merusak semacam chip yang ada dalam kartu ini.

Salah seorang bapak di kantor kecamatan itu meluruskan dengan mengatakan semestinya tiap instansi pemerintah punya alat yang bisa membaca kartu ini jadi tak diperlukan yang namanya fotokopi. Yaaah tapi itu semestinya, hingga sekarang bukannya beragam administrasi memerlukan fotokopi KTP untuk memperjelas identitas.

Sayang sekali jika kartu yang sudah dilengkapi penghubung ke database pusat ini malah menjadi pajangan unik saja di dompet yang fungsinya sama persis dengan KTP manual.

No comments:

Post a Comment