Allah Maha Baik

Monday, April 15, 2013

Episode 1: Wanita Tua


Wanita Tua...yang menyedihkan
Ia adalah seorang wanita tua. Aku biasanya punya rasa simpati, empati atau sejenis itu kepada sesama manusia, apalagi yang berinteraksi denganku. Tapi menghadapi wanita ini, kadang aku kehilangan semua rasa “positif” perikemanusiaan itu.
Ah, ia hanya seorang wanita tua. Wanita tua dalam artian literal, secara umur, secara fisik, secara apapun namanya. Memiliki keluarga, anak, tua secara demikian, tua yang tidak biasa. Aku mencoba melihat sisi baik yang ia tunjukkan, tapi kurasa akhirnya semua sisi baik itu menguap karena tidak sesuai dengan cara wanita ini memperlihatkan kepribadiannya.
Ya, ia wanita tua. Wanita tua yang mulai keriput dan beruban, namun lihatlah kedalam jiwanya, kalau boleh kukatakan, kotor, penuh noda. Sekali lagi kukatakan semua penilaian ini tidak hanya berlandaskan interaksiku dengannya, tapi dari semua yang ia tunjukkan, dari semua pendapat orang yang berhubungan langsung dengannya, sedikit sekali kebaikan, kebaikan yang sedikit yang tak dipandang karena ia pada dasarnya sangat jahat.
Wanita tua, lebih mirip seorang anak yang baru tumbuh remaja terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Tua, hanya secara umur. Lihatlah setiap hari apa yang ia lakukan, berusaha membuat orang lain tampak buruk dan dialah yang terbaik. Mencari muka, alias bermuka manis didepan orang tertentu yang bisa membuatnya terlihat bagus diluar. Tapi apa yang sebenarnya dia lakukan? Setiap hari membuat orang lain terlihat buruk, seolah ialah terbaik satu-satunya yang layak diperhitungkan. Tidak, dia lebih buruk dari itu. Mulutnya tidak ikut sekolah, bergunjing setiap harinya, mencari-cari setiap detail kesalahan orang lain agar ia dianggap suci, agar ia dianggap hebat. Padahal semua orang tahu, tahu siapa dia. Wanita tua berhati busuk. Wanita tua yang beribadah tapi egois. Wanita tua yang jauh dari mengerti cara memuliakan manusia lainnya, terutama orang-orang disekitarnya. Wanita tua berparas hitam, hitam sehitam hatinya. Yang suka pamer seolah ia ahli ibadah, tapi tak pernah memberi sedikit pun kepedulian pada tetangganya. Wanita yang egois mengambil setiap keuntungan yang ia bisa tanpa melihat apakah orang lain lebih membutuhkan. Wanita yang tidak pernah memperhatikan apakah kata-kata maupun perbuatannya menyakiti orang lain. Wanita yang asal bicara, asal menyulut keadaan, serba asal. Wanita sok tahu apa-apa padahal ia jauh tertinggal. Wanita yang tak mengajarkan anaknya untuk mengenal orang lain, wanita yang membiarkan anaknya anti-sosial. Wanita tua yang hampir gila karena doa-doa saudaranya yang teraniaya.
Aku heran, kenapa didunia ini ada orang yang sama sekali tidak belajar. Semakin tua namun masih saja bertingkah seperti remaja dalam menghadapi hidup. Aku heran kenapa ada orang yang beribadah tapi terus menerus menyakiti makhluk Tuhan lainnya tapi tetap berdiri pongah dan merasa ia lah yang terbaik.

No comments:

Post a Comment