Allah Maha Baik

Thursday, November 12, 2015

A Letter to God

Dear God,

I am absolutely feeling blue. You said there would be many ways to achieve what you want, as long as you keep fighting, never give up. I do, I did, and I have done it. I always underline it in my mind, that I have to struggle for something that I want, especially things that will be beneficial for others, not only me.

I have knocked many different doors, hoping that they will let me in, getting closer to my huge dream. But, I fall. Yeah, they did let me enter the room, but after I set up my expectation, I got dump. I know trying once won't be enough. So, I try many, a lot. See, those doors kicked me to a very minus start, again and again.

I am sure it sounds more like complaining, but somehow in certain conditions, I just want to surrender. All those wise words I have built in my minds can't barely help. Now, it's like no more energy or braveness to start.

Hmm,

Me


Tuesday, November 10, 2015

Ngomongin Soal Narasumber

Okay, makin sering menghadiri seminar, workshop, atau diklat, makin sering dipertemukan dengan berbagai jenis narasumber. Narasumber atau pembicara ini bisa saja berasal dari pusat, propinsi atau lokal. Asal tidaklah masalah jika pembicara benar menguasai materi yang disampaikan, tidak terlihat ragu, atau malah mencari alibi melakukan tugas lain yang tidak terarah.

Ok, ini cuma opini pribadi, no offense.
1. Keep talking no matter what.

Tipe pertama adalah tipikal wanita dan pria penyuka ceramah. Pembicara model ini akan berbicara dalam dua kategori, pertama berbicara dengan cara membaca slide, only. Yang kedua bercerita ala monolog tentang materi. Sebagian dari tipe ini bisa dibilang sangat menguasai materi cuma terlalu monolog dalam cara menyampaikan saja. Or ada juga yang sebenarnya bingung mau ngomong apa, sehingga beliau fokus sekali pada slide, tanpa dikurangi, mungkin sedikit ditambah.

Untuk tipe ini, ada yang berbicara tanpa memperhatikan pemirsa, situasi, panasnya udara, de el el, pokonya keep talking, yang penting kewajiban menyampaikan selesai. Ada juga yang lumayan interactive, yang ngeh kalau orang-orang di belakang udah pada bosan.

2. Tasks are the most effective guns.

Ada lagi yang terlalu suka ngasih tugas. Belum seberapa ngomong udah sibuk aja nyuruh bagi kelompok, bagi ini itu. In my view, ini tipe yang terburu-buru. Tentu menarik langsung kerja jika info yang disampaikan sudah cukup dan jelas. Tugas akan menyenangkan jika petunjuk yang diberikan jelas dan bisa diikuti. Kalau cuma ngasih tugas terus bahas bersama, kok kayaknya mending belajar di rumah yak.

3. I know you are there.

Ah, tipe ini ni yang makin langka. Memahami materi dengan baik dan menyampaikannya pun sangat interaktif. Sehingga sesekali dua dia keliru pun tak masalah. Pembicara ini menunjukkan bagaimana cara sesuatu bekerja baru memberi tugas. Tidak hanya itu, dia juga sangat suka membantu.

😴😥Kapan-kapan dilanjutkan, ngantuuuuk.

Tuesday, October 27, 2015

Makin Pelupa

Duuuuh kesssssseeeeeeel, sehari aja coba tanpa lupa tentang sesuatu. Akhir-akhir makin pelupa dengan banyak hal, lupa ngambil uang, lupa naroh kunci, lupa naroh barang kecil lainnya. Pagi ini keliling gara-gara lupa ngambil kunci sama suami. Hadeeeh.

Awalnya sempat takut, khawatir ni otak jangan-jangan ada yang salah, salah sambungan atau pernah kebentur? Hoho. Browsing sana sini, langsung bernafas
lega. Ga ada yang salah, cuman overloaded aja dengan buanyaknya tanggung jawab yang harus diemban. Dari subuh sampai sebelum jam 7 ngurusin baby cute unyu unyu yang ga mau lepas dari ibunya, kemana mana ikut, nyuci mau digendong, masak ikut juga, maunya menggelayut manja atau at least ibunya duduk dekat dia, rada screwed up gimana gitu, tangan cuma dua, tapi semua harus diselesaikan. Kadang yang prioritas banget yang dikerjakan, cuci popok, masak nasi, masak bubur, mandiin baby, siap-siap. Di tempat kerja, all the things seem like to blow up, buanyaaaaak banget yang harus dikerjakan, seperangkat administrasi ditambah jam berdiri yang full sampai sore.... aggggh bisa jadi kayak amoeba, membelah diri jadi tiga aja pasti semua beres.

Tuhan, kasih tambahan kekuatan dong, terutama di kepala ini biar ga pelupa lagi.

Tuesday, October 13, 2015

Sail Tomini: A School Visit

There is always a 'sail ...' event passing the island I am living in. This year is Sail Tomini, I am sure it is somewhere around east of Indonesia, like Wakatobi or Raja Ampat.

A little bit different from years before, there is a formal school visit this year. Last year, I only met two sailors ( can I say sailor anyway?). Well, all these foreigners live in the sea, simply reminds me to a book of Ernest Hemingway which unluckily still unfinished read status, yet. They were american and they were spouses, so we just shared one another in a small group of students.

Today was awesome because everyone could get involved. Some of them came to our school, to observe the school, look around I bet. We were well-prepared as a result of an order to do so. So, there were many performances from our cool students. I am thinking to open an art school, like Dream High thing, because my students are great artists.

We welcomed them with poetry, "pantun" that made them a bit confused, hoho..it won't be easy to understand. Then Beripat Dance, Campak Dance, and Antu Bubu. I guess everybody was having fun, I hope so.




 

Thursday, October 1, 2015

Bismillah: A moment to start from another minus 0.0

I am thinking about a curve or graph, or chart... or else which shows how life is going up and down in some ways. Unpredictable, but amazingly could be passed one by one, whether it is hard or too hard..huft.

Right now, I am sure I am in a point of eager to start from minus, I have messed some things up so to reach this goal I will start over. Sadness won't help. The most important thing is having many high dreams are free, not even need to pay for a penny, so why bothers?

Opening many doors, hoping one will friendly say hi and let me in. I believe I can say it's possible. Every single thing is possible as I love to struggle for striving. Let's move.

Sunday, September 13, 2015

Scientific Approach in Learning

Here is one of hottest issue recently. It has emerged as result of the launch of new curriculum. This approach focuses on how teaching material and process become more scientific, using empirical fact, logic phenomenon, or rational value.

I am trying to simplifize this for my own interest. Reading some articles, books, and technical clues rather makes me spinning around. To break it into some pieces, I would like to concern on the process of learning would be done applying this approach. The process goes to three focuses, indeed, those three stuffs are important, attitude (know why), knowledge (know what?), and skill (know how).

By looking at these three objects, the teacher is supposed to create a productive, innovative, creative, and affective learning. Still, the aim of this is to produce students who are balanced both in soft and hard skills.

It has some steps need to be done in teaching and learning process which are: observing, questioning, associating, experimenting, and networking. Actually, I have read some previous approaches that let students to think critically or involved in a problem-solving. In short, this is also aimed to make students can identify, compare, analyze, evaluate and understand a topic clearly. Furthermore, students can apply their knowledge, use it in their daily life. See, today there are a lot of people who know how something should be but prefer to avoid their knowledge.   

There are three methods which support scientific approach: discovery learning, project based learning, and problem based learning. These methods


Knowledge
Skill

Abstrak
Konkrit
Faktual
Discovery Learning
Discovery Learning
Konseptual
Discovery Learning
Discovery Learning
Prosedural
Discovery Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning Problem Based Learning
Metakognitif
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning

Wednesday, September 2, 2015

Ujian Nasional 2016

Jika sebelum ini UN selalu menjadi topik hangat yang bergulir di setiap perdebatan, entahkan itu sebagai mosi lomba debat ataupun debat sebenarnya. Ujian nasional menjadi ujian yang menggemparkan karena banyak faktor baik itu soal pendanaan yang membengkak, distribusi soal yang macet, atau kecurangan disana sini baik dari segi pengadaan soal atau juga pelaksanaan ujian itu sendiri. Perdebatan nampaknya mereda setelah ujian nasional tak lagi dijadikan standar baku kelulusan bagi seorang pelajar. Ia dalam dua tahun terakhir dijadikan salah satu aspek dengan persentase tak lebih dari separuh. Sekolah memiliki hak lebih besar dalam menentukan kelulusan siswa.

UN 2016
Ujian tahun 2016 yang akan datang seolah masih dalam bentuk abstrak, hanya mampu diraba, namun belum jelas bentuk soal dan pelaksanaannya. Katakanlah sekolah telah mendapat surat mengenai pelaksaan UN berbentuk CBT, sehingga sedari sekarang sudah menyiapkan laptop dan perangkatnya untuk kebutuhan UN tersebut. Jika secara fisik sekolah mulai bersiap, lain lagi dari sisi proses belajar mengajar. Meski sebentar lagi jam tambahan akan segera dilaksanakan, jadwal telah disusun, orang tua siswa pun telah bersiap memberi jatah bekal tambahan, namun wujud UN masih belum bisa dipastikan. Hingga hari ini kisi-kisi resmi belum dikeluarkan oleh BSNP yang katanya akan segera diluncurkan meski masih dalam bentuk makro. 

Kabar angin yang berhembus, materi yang dikeluarkan bagi sekolah pioneer kurikulum 2013 adalaah materi irisan, yakni irisan (sambil menggambar diagram venn) materi KTSP dan K13. Well, semoga saja kabar ini benar hingga persiapan ini bisa membantu siswa dengan tepat. Setelah mondar mandir di dunia maya, saya hanya menemukan soal UN akan dilaksanakan tiga kali tahun 2016 nanti, terdiri dari:
1. Ujian perbaikan bagi siswa tahun sebelumnya di Februari 2016.
2. Ujian nasional April 2016.
3. Lalu ujian perbaikan untuk peserta tahun 2016.

Hmm, belum terpuaskan jika belum memegang SKL mata pelajaran saya, karena meragu antara apakah benar materinya akan berkisar di materi irisan? Ataukah berbeda? bagaimana dengan tingkat kesulitannya yang kabarnya akan lebih tinggi? Lalu, apakah masih ada soal listening? Atau jangan-jangan kembali ke reading dan grammar? God, save my students.