Allah Maha Baik

Friday, September 23, 2016

Things to do (2): Registering for GP and Railcard

See, kuliah di luar negeri khususnya UK bagian Birmingham membuat saya harus mengurus ini itu dulu agar bisa survive dan terjamin kelangsungan hidup dengan aman, sentosa, dan sejahtera. Setelah surat menyurat yang sebelumnya, masih ada beberapa hal yang dipastikan diurus lainnya.

GP atau General Practitioner

Ini adalah salah satu hal wajib yang harus didahulukan. General practitioner adalah sebutan bagi sejenis dokter umum. So, hal ini berkaitan dengan asuransi kesehatan. Secara disini, yang namanya urusan sakit bisa menjadi sangat mahal dan harus menggunakan asuransi. Berhubungan beasiswa sudah mencover bagian ini diawal sejak pembayaran visa, atau separately disebut IHS, jadi seketika tiba disini, pastikan untuk segera mendaftar ke salah satu GP terdekat. Untuk saya dan teman-teman yang tinggal di seputaran kampus bisa mendatangi Bournbrook Varsity Medical Centre yang terletak di Alton Road. Kemarin, saya mendatangi tempat ini sendiri sekitar pukul 10 dengan harapan belum banyak yang antri dan benar saya jadi satu-satunya mahasiswa disana. Pintu masuknya terkunci dan harus mencet bel dan mengatakan alasan kunjungan. Untungnya ada pasangan di depan saya yang sepertinya akan memeriksakan kandungan, jadi saya masuk setelah mereka diiringi tatapan "nih anak aji mumpung banget"..haha. Setelah saya menuju resepsionis dan melihat bahwa orang-orang harus membuat janji di komputer depan, namun saya beranikan bertanya dulu sebelum sok tahu dan salah. Ternyata saya langsung diminta ke atas bagian registrasi. Sempat nyasar ke arah ultrasound room dimana ada banyak orang antri padahal ruangan lantai 2 nya juga tidak berapa luas, akhirnya saya balik lagi kedepan dan masuk ke conference room disana dibuka lapak registration. Setelah berbasa basi dengan mas African Indian gitu, saya dikasih tiga lembar form yang harus diisi. Jangan lupa membawa BRP dan ID untuk pengisian nomor, jika hapal ditinggal juga ga masalah. Then, setelah formulir diisi, diserahkan kembali dan selesai. Just wait and see.

Railcard: Kartu diskonan naik kereta

Kartu ini sebenarnya sunah, tapi menjadi wajib bagi saya karena potongannya lumayan "wow". Contoh saja, dua hari lalu teman-teman yang punya kartu hanya membayar 5,...sekian untuk tiket kereta PP ke Startford upon avon sedangkan kami yang belum punya harus membayar 8,75. See, lumayan sekali, ini membuat saya berazam mengurus railcard segera. Kartu sakti ini nanti bisa membantu perjananan penting dan super penting dengan cukup murah. Untuk mengurusnya ada beberapa opsi: yang pertama jika punya kartu kredit dari Indonesia atau kartu debit bank lokal sudah jadi maka prosesnya bisa lebih mudah dan cepat. Tinggal sign up ke websitenya, upload foto, bayar GBP 30 dan tara kartunya datang sendiri ke rumah. Tapi, berhubung saya belum punya kedua kartu ajaib diatas, saya harus datang ke stasiun "University" ambil form, isi, cap, kembalikan dan bayar. Sebenarnya kartu ini dkhususkan bagi yang berumur 16-25, bagi yang masih muda dengan umur tersebut tidak perlu stempel dari universitas, sedangkan yang lebih dari umur yang ditentukan harus mengisi mature form yang distempel pihak kampus, see saya mesti bolak balik ke letter hub gegara umur kurang muda. Hari ini baru mau menyerahkan surat yang sudah diisi. Meski diawal terasa berat harus bayar GBP 30, tapi kartu ini akan berharga lebih dari itu jika digunakan dengan maksimal selama kuliah disini, hehe setidaknya membantu saat saya ingin melepas stres ke city centre atau berburu daging halal, juga untuk ehm sedikit jalan-jalan ceria.

Ah ya, satu lagi yang harus dilakukan biar aman dan tidak nyasar. Campus Tour. Berhubung lokasi kampus yang luas sepanjang mata memandang plus kemampuan baca peta saya yang teramat parah,jadilah saya harus berusaha menghapal jalan mencari spot penting. Yang berhasil saya hapal baru jalan menuju stasium dan perpustakaan. Hari ini, saatnya mencari ruang kuliah dan induksi minggu depan. Semangat.

No comments:

Post a Comment