I am thinking about a curve or graph, or chart... or else which shows how life is going up and down in some ways. Unpredictable, but amazingly could be passed one by one, whether it is hard or too hard..huft.
Right now, I am sure I am in a point of eager to start from minus, I have messed some things up so to reach this goal I will start over. Sadness won't help. The most important thing is having many high dreams are free, not even need to pay for a penny, so why bothers?
Opening many doors, hoping one will friendly say hi and let me in. I believe I can say it's possible. Every single thing is possible as I love to struggle for striving. Let's move.
Don't: - force others to think like the way you do. - hope too much and expect a lot, especially from something/ someone that even you don't know that well. - struggle that hard for stuffs that won't lead you to neither heaven nor happiness. Do: - be positive, for being older is a must, you don't wanna be old and annoying on your own uh? - be grateful for every single thing Allah has presented to your life, keep the good one and eradicate the bad one.
Thursday, October 1, 2015
Sunday, September 13, 2015
Scientific Approach in Learning
Here is one of hottest
issue recently. It has emerged as result of the launch of new curriculum. This
approach focuses on how teaching material and process become more scientific,
using empirical fact, logic phenomenon, or rational value.
I am trying to simplifize
this for my own interest. Reading some articles, books, and technical clues
rather makes me spinning around. To break it into some pieces, I would like to
concern on the process of learning would be done applying this approach. The
process goes to three focuses, indeed, those three stuffs are important, attitude
(know why), knowledge (know what?), and skill (know how).
By looking at these three
objects, the teacher is supposed to create a productive, innovative, creative,
and affective learning. Still, the aim of this is to produce students who are
balanced both in soft and hard skills.
It has some steps need to
be done in teaching and learning process which are: observing, questioning,
associating, experimenting, and networking. Actually, I have read some previous
approaches that let students to think critically or involved in a
problem-solving. In short, this is also aimed to make students can identify,
compare, analyze, evaluate and understand a topic clearly. Furthermore,
students can apply their knowledge, use it in their daily life. See, today
there are a lot of people who know how something should be but prefer to avoid
their knowledge.
There are three methods
which support scientific approach: discovery learning, project based learning,
and problem based learning. These methods
Knowledge
|
Skill
|
|
Abstrak
|
Konkrit
|
|
Faktual
|
Discovery
Learning
|
Discovery
Learning
|
Konseptual
|
Discovery
Learning
|
Discovery
Learning
|
Prosedural
|
Discovery
Learning
Problem
Based Learning
|
Discovery Learning Problem Based
Learning
|
Metakognitif
|
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
|
Discovery
Learning
Project
Based Learning
Problem
Based Learning
|
Wednesday, September 2, 2015
Ujian Nasional 2016
Jika sebelum ini UN selalu menjadi topik hangat yang bergulir di setiap perdebatan, entahkan itu sebagai mosi lomba debat ataupun debat sebenarnya. Ujian nasional menjadi ujian yang menggemparkan karena banyak faktor baik itu soal pendanaan yang membengkak, distribusi soal yang macet, atau kecurangan disana sini baik dari segi pengadaan soal atau juga pelaksanaan ujian itu sendiri. Perdebatan nampaknya mereda setelah ujian nasional tak lagi dijadikan standar baku kelulusan bagi seorang pelajar. Ia dalam dua tahun terakhir dijadikan salah satu aspek dengan persentase tak lebih dari separuh. Sekolah memiliki hak lebih besar dalam menentukan kelulusan siswa.
UN 2016
Ujian tahun 2016 yang akan datang seolah masih dalam bentuk abstrak, hanya mampu diraba, namun belum jelas bentuk soal dan pelaksanaannya. Katakanlah sekolah telah mendapat surat mengenai pelaksaan UN berbentuk CBT, sehingga sedari sekarang sudah menyiapkan laptop dan perangkatnya untuk kebutuhan UN tersebut. Jika secara fisik sekolah mulai bersiap, lain lagi dari sisi proses belajar mengajar. Meski sebentar lagi jam tambahan akan segera dilaksanakan, jadwal telah disusun, orang tua siswa pun telah bersiap memberi jatah bekal tambahan, namun wujud UN masih belum bisa dipastikan. Hingga hari ini kisi-kisi resmi belum dikeluarkan oleh BSNP yang katanya akan segera diluncurkan meski masih dalam bentuk makro.
Kabar angin yang berhembus, materi yang dikeluarkan bagi sekolah pioneer kurikulum 2013 adalaah materi irisan, yakni irisan (sambil menggambar diagram venn) materi KTSP dan K13. Well, semoga saja kabar ini benar hingga persiapan ini bisa membantu siswa dengan tepat. Setelah mondar mandir di dunia maya, saya hanya menemukan soal UN akan dilaksanakan tiga kali tahun 2016 nanti, terdiri dari:
1. Ujian perbaikan bagi siswa tahun sebelumnya di Februari 2016.
2. Ujian nasional April 2016.
3. Lalu ujian perbaikan untuk peserta tahun 2016.
Hmm, belum terpuaskan jika belum memegang SKL mata pelajaran saya, karena meragu antara apakah benar materinya akan berkisar di materi irisan? Ataukah berbeda? bagaimana dengan tingkat kesulitannya yang kabarnya akan lebih tinggi? Lalu, apakah masih ada soal listening? Atau jangan-jangan kembali ke reading dan grammar? God, save my students.
Friday, August 21, 2015
Pojok Pagi 21
Huaaaaaaaah nambah aja ni umur, makin berat lah tanggung jawab...^^
Sambil ngupi2 di kafe DD, nongkrongin wireless gratis niatnya tapi berujung pada sepotong sandwich dan lemon tea...huwaaat, iya nih pengen choco panas gitu cuman semua dark, pahit uy, pagi2 udah pahit aja.
Appppa yah? Semalaman ga bisa tidur, insomnia ala ulang tahun ceritanya, mikir ujung ke awal, who am I? What have I done to this world? Am I useful enough? Cuh cuh... saking galaunya jadi ga bisa mikir dengan benar, akhirnya nyogrok di kamar guest house depan tivi liat film india jadul.. gkkgkgk menemukan betapa sebenarnya film ini ga logis banget, padahal dulu pas pertama nonton tak anggap romantis. Apa yak judulnya? Bodoh ah..
Eh pagi2 ngupi, ngelemon tea gini asyik juga. Pas kesibukan dan macetnya jalan baru mau dimulai, pas segala aktivitas orang bekerja baru akan menggeliat. Biasanya jam segini udah tugas aja, well, sebenarnya tugas saya mulai dari jam 4 atau 5 pagi...hooooaaaaam, but today is fine, different but nice. Tapi, yang namanya aktivitas non rutin enaknya cuma sesekali, beberapa hari, kalau kelamaan malah bikin bosan juga. Alah manusia sekali, mudah bosan, cuman saya memang rada akut bosanannya.
Umm, dua hari lalu liat orang rapi jali, liat yang beda dan rileks hari ini bikin mata seger, pikiran tetep galau gimana gitu...hoho come on.
Udah tergambar sih apa yang bakal dilakukan beberapa bulan ke depan soal bagi peran dan hal-hal lainnya. Tapi pas nyadar itu bakalan susah dan sulit untuk dilakukan itu jadi bikin malas dan ilfil.. makin tuing makin ga jelas ^^
Thursday, August 20, 2015
Jangan lupakan hari ini.
Pertemuan dengan banyak ahli di bidangnya hari ini membuat saya berasa nano-nano. Jika sebelumnya kemaren saya merasa galau tingkat dewa, setelahnya pun tiada beda..hoho parah banget terjebak di kotak kaca situasi ini.
Ahli dibidangnya, rupawan, cerdas pastinya, rapi jali, ramah tamah, agggh luar biasa sekali kualitas orang-orang yang saya temui kali ini. Jadi sempat minder sendiri, saya nyasar apa yak di tempat penuh ambisi akademis ini, tapi harus optimis dan bujuk2 diri sendiri. Bukankah mestinya bangga karena bisa berjejer sama dengan mereka, berdiskusi, ngalor ngidul, plus foto-foto, haha ternyata. Saya pikir tadinya cuma saya yang suka foto.
Hmm, apa yah? Saya bingung mau ngomong apa, mending bobo deh...
Ahli dibidangnya, rupawan, cerdas pastinya, rapi jali, ramah tamah, agggh luar biasa sekali kualitas orang-orang yang saya temui kali ini. Jadi sempat minder sendiri, saya nyasar apa yak di tempat penuh ambisi akademis ini, tapi harus optimis dan bujuk2 diri sendiri. Bukankah mestinya bangga karena bisa berjejer sama dengan mereka, berdiskusi, ngalor ngidul, plus foto-foto, haha ternyata. Saya pikir tadinya cuma saya yang suka foto.
Hmm, apa yah? Saya bingung mau ngomong apa, mending bobo deh...
Thursday, August 13, 2015
SKCK:Mondar Mandir di Panas Buta
Baru-baru ini diminta ngurus SKCK, sempat bingung plus malas membayangkan urusan yang njlimet dan berputar. Karena jadwal kerja yang padat ditambah jadwal menyusui yang udah mantap jadi harus milih milih jam biar ga keteteran. Jadilah sehari ke desa dulu, dan seterusnya. Well, ini ni yang mesti dilakukan:
1. Minta surat pengantar sama bu RW, terus silaturahim sama bapak Kadus.
2. Singgah ke kantor desa yang males banget cz udah biasa ngaret dan lama disini sih.
3. Pas udah ke Polsek disuruh balik lagi ke Kantor camat, well it's quite annoying though.
4. Baru muter arah ke Polres... eits, banyak juga ysng kudu dibawa. Alhasil balik dulu ke rumah, balik lagi motokopi, balik lagi, hufffft... disini mesti bikin sidik jari dulu bagi yang belum pernah punya. Oh ya bayarnya 40.000. Baru masuk ke ruang pembuatan SKCK, dokumen yang harus diserahkan:
Nah disini diminta mengisi formulir, yang bikin kesel ada juga yang sama persis dengan yang diisi dengan di Polsek, kurang efisien. Jadi deh, bayar 10.000.
1. Minta surat pengantar sama bu RW, terus silaturahim sama bapak Kadus.
2. Singgah ke kantor desa yang males banget cz udah biasa ngaret dan lama disini sih.
3. Pas udah ke Polsek disuruh balik lagi ke Kantor camat, well it's quite annoying though.
4. Baru muter arah ke Polres... eits, banyak juga ysng kudu dibawa. Alhasil balik dulu ke rumah, balik lagi motokopi, balik lagi, hufffft... disini mesti bikin sidik jari dulu bagi yang belum pernah punya. Oh ya bayarnya 40.000. Baru masuk ke ruang pembuatan SKCK, dokumen yang harus diserahkan:
Nah disini diminta mengisi formulir, yang bikin kesel ada juga yang sama persis dengan yang diisi dengan di Polsek, kurang efisien. Jadi deh, bayar 10.000.
Friday, June 19, 2015
Menyoal Pelayanan Publik
Sebenarnya saya paling malas berurusan dengan instansi manapun yang berbelit-belit, dipenuhi dengan orang-orang sok sibuk dan sok bangsawan. Tapi beberapa kondisi kadang mengharuskan berhubungan dengan urusan yang bikin lemes bin gondok ini.
Gara-gara sakit yang bikin sempoyongan saya harus ke rumah sakit terdekat. Saya mampir dulu ke puskesmas untuk memeriksa kondisi, dan here it goes. Awalnya dibagian pendaftaran yang masih ramah, melayani pertanyaan dengan mudah lalu mempersilahkan mengantri untuk check up. Terus, saya lihat hanya ada dua atau tiga orang dikursi antri, oh harusnya bisa sangat cepat. Tapi, malah jadi lamaaaaaa. Apa hal? Itu sibagian administrasi ngantar kartunya pakai slow motion, sok sok nulis dulu biar tlihat sibuk nampaknya. Oke, sabar kan puasa. Akhirnya nama saya dipanggil dicek tensi darah dsb dsb hingga menemui dokter yang cakep-cakep dan masih muda sekali. Ada tiga orang yang sibuk dengan hp nya masing-masing, kan mestinya saya dipanggil dari tadi. Kayaknya fresh graduate dari roman mukanya yang imut ganteng dan cantik. Habis konsul, saya disuruh ke lab RS yang lebih gede dengan alasan ada beberapa poin yang ga bisa diperiksa di sini. Saya kudu bikin surat rujukan. Oalah rasanya seperti di pingpong. Saya doktnya disuruh ke bagian depan. Sampai disana disuruh ke yang cek tensi dll itu eh malah disuruh balik ke bagian pendaftaran, habis mutar sana sini akhirnya saya masuk ke ruangan yang rame juga orangnya dan santai, hello. Disini saya menyimpulkan bahkan orang yang bekerja disinipun tidak paham benar mana tempat bikin rujukan. Pas di bagian itu disuruh nunggu lagi trus dipanggil trus cuman dibilangin dengan santai, mbak langsung aja ke RS ga perlu rujukan ini palingan bayar.....aggggggh kesal
Di Rumah sakit, nanya sana sini, daftar, antri lagi, diperiksa, disuruh ke lab yang letaknya jauh di belakang sana, aaaaaah capek... antri lagi di lab, cek ini itu, balik lagi ke poli, antri lagi, sampai sejam meski saya satu-satunya pasien di depan poli ini tapi ga dipanggil-panggil, akhirnya saya masuk. Cuman dijawab nunggu dulu mbak analisanya masih diproses, huwaaat lama amat.
Berjam-jam dengan urusan kemarin itu benar-benar ujian dahsyat untuk puasa awal saya....hhhhh bukannya sama dengan saya, orang yang bekerja disitu juga belajar soal pelayanan publik yang prima dsb dsb... What a mess.
Gara-gara sakit yang bikin sempoyongan saya harus ke rumah sakit terdekat. Saya mampir dulu ke puskesmas untuk memeriksa kondisi, dan here it goes. Awalnya dibagian pendaftaran yang masih ramah, melayani pertanyaan dengan mudah lalu mempersilahkan mengantri untuk check up. Terus, saya lihat hanya ada dua atau tiga orang dikursi antri, oh harusnya bisa sangat cepat. Tapi, malah jadi lamaaaaaa. Apa hal? Itu sibagian administrasi ngantar kartunya pakai slow motion, sok sok nulis dulu biar tlihat sibuk nampaknya. Oke, sabar kan puasa. Akhirnya nama saya dipanggil dicek tensi darah dsb dsb hingga menemui dokter yang cakep-cakep dan masih muda sekali. Ada tiga orang yang sibuk dengan hp nya masing-masing, kan mestinya saya dipanggil dari tadi. Kayaknya fresh graduate dari roman mukanya yang imut ganteng dan cantik. Habis konsul, saya disuruh ke lab RS yang lebih gede dengan alasan ada beberapa poin yang ga bisa diperiksa di sini. Saya kudu bikin surat rujukan. Oalah rasanya seperti di pingpong. Saya doktnya disuruh ke bagian depan. Sampai disana disuruh ke yang cek tensi dll itu eh malah disuruh balik ke bagian pendaftaran, habis mutar sana sini akhirnya saya masuk ke ruangan yang rame juga orangnya dan santai, hello. Disini saya menyimpulkan bahkan orang yang bekerja disinipun tidak paham benar mana tempat bikin rujukan. Pas di bagian itu disuruh nunggu lagi trus dipanggil trus cuman dibilangin dengan santai, mbak langsung aja ke RS ga perlu rujukan ini palingan bayar.....aggggggh kesal
Di Rumah sakit, nanya sana sini, daftar, antri lagi, diperiksa, disuruh ke lab yang letaknya jauh di belakang sana, aaaaaah capek... antri lagi di lab, cek ini itu, balik lagi ke poli, antri lagi, sampai sejam meski saya satu-satunya pasien di depan poli ini tapi ga dipanggil-panggil, akhirnya saya masuk. Cuman dijawab nunggu dulu mbak analisanya masih diproses, huwaaat lama amat.
Berjam-jam dengan urusan kemarin itu benar-benar ujian dahsyat untuk puasa awal saya....hhhhh bukannya sama dengan saya, orang yang bekerja disitu juga belajar soal pelayanan publik yang prima dsb dsb... What a mess.
Subscribe to:
Posts (Atom)