Allah Maha Baik

Tuesday, May 13, 2014

Pandailah memilah rasa

Tidak ada yang bisa memaksa rasa. Beda dengan masakan yang bisa diramu sesuai selera, perasaan manusia tidaklah semudah itu. Rumit, jika ya memang ingin dibuat rumit.

Rasa, entahkah itu cinta, sedih, senang, cemburu, sayang, benci, tidak bisa dikarang. Mungkin ada tipe orang yang ahli berpura-pura. Bertahan dalam rasa yang dikarang padahal ia sama sekali tak begitu. Atau seolah menjaga padahal ia sedang berpaling jauh dari rasa yang sedang berkecamuk dalam dirinya. Yang lebih hebat lagi, perasaan manusia juga tidak tertentu satu, dalam bimbang ia bisa merasa puluhan secara bersamaan, ah pelik. Tapi sepandai-pandainya ahli, ia akan tetap terkalahkan oleh sifat manusianya yang takkan bertahan lama bermuka dua. Prinsipnya manusia akan mengekspresikan apapun sesuai dengan apa yang ia rasa.

Paksaan atau serangan apapun yang dilancarkan untuk mengubah rasa A menjadi B akan membutuhan usaha yang tidak main-main. Manusia bukan komputer yang bisa mudah dikendalikan oleh serangkaian instruksi atau program yang juga bisa diubah dengan mudah. Manusia jauh lebih kompleks. Jadi, bagi yang berniat memaksa maka menyerahlah. Biarkan rasa menemukan caranya sendiri untuk kemudian muncul di kemudian hari. Apapun kemelut rasa, pilihlah untuk brbahagia karena tanpa diinginkan, waktu akan terus berjalan memakan usia.

*Renungan di lab Bahasa

No comments:

Post a Comment