Insomnia membawaku pada laman ini kemudian mengingatkan minggu-minggu dengan aktivitas baru. Masih dengan rutinitas namun diselingi jeda bertabur nada, not balok, not angka dan sejenisnya. Yah, kelas musik, terminologi baru bertaburan dimana-mana, aturan nada juga jenis suara, alto, sopran, bass, atau tenor. Kelas beberapa jam dengan materi memusingkan tapi menyenangkan, betapa tidak, it's fun, enjoyable and sssst the teacher is really good looking and single :D
Mencatat beberapa lembar saja membuat saya pusing, ada banyak tanda (walau kata gurunya sedikit), ada berbagai lambang yang harus diingat. Dan yang pasti mereka sangat berguna, layaknya not angka, not balok juga tidak bisa dikesampingkan, ntahkah itu untuk menjadi penyanyi atau juga menjadi komposer. Well, well, saya bukan mau menjadi keduanya, namun profesi dadakan membuat saya harus mencemplungkan diri secara sukarela ke dalam dunia yang menurut saya memang menyenangkan. Basically, I always love music.
Lembaran partitur yang jelas masih belum bisa saya mengerti sepenuhnya (baru beberapa pam-pam-parampam dan begitulah) membawa saya pada sebuah kesadaran lama yang terpendam oleh cepatnya hari berlalu serta padatnya kegiatan yang tidak memberi ruang pada kontemplasi yang berarti. Yeah beberapa refleksi akhir-akhir ini malah melenceng jauh hingga membawa pada kesimpulan menyesatkan akan kehidupan. Lelah tidak membuat otak dan hati bersinkronisasi dengan benar, they just need rest. Buktinya harus ada demam melanda barulah istirahat diluangkan, cruel. Lagi, kelas sore yang sempat menggeser peran saya kembali menjadi penyimak yang baik membawa saya pada ingatan bahwa ilmu Allah sangatlah kaya. Lihatlah, betapa musik punya komponen yang sangat luas untuk didalami, tidak selalu tentang suara merdu atau juga bakat terpendam tapi ada banyak komponen yang harus dipelajari hingga membuat seseorang bisa dikatakan pemusik andal nan ahli.
Tidak ada celah untuk menyombongkan diri. Meski kadang sebuah keterampilan kecil saja membawa pada bangga yang berlebihan, tapi sebenarnya itu salah, salah yang teramat besar. Bahkan orang ahli dalam banyak bidang sekaligus pun pasti tetap lebih banyak tidak tahunya tentang ilmu lainnya. Tidak ada alasan sombong penuh kemenangan ketika berhasil memperoleh juga mengaplikasikan ilmu yang dimiliki pada kehidupan, karena masih banyak sekali ilmu Allah lainnya yang bertebaran dan harusnya menjadikan diri ini sadar bahwa belajar memang seharusnya sepanjang hayat. Kadang jika membaca long life learning itu hanya seperti sebuah teori usang yang kurang peminat. Betapa mudah ditemukan murid yang sedikit mengalami kesulitan langsung menyerah dan berhenti belajar, Atau juga gurunya yang merasa sudah oke punya hingga menutup diri dari menggali ilmu yang lebih dalam, lebih banyak tentang berbagai hal. Juga profesi lain, yang seringkali ditemui merasa cukup hingga seolah ringan menutup buku dan cuek pada ilmu-ilmu yang berserakan.
Keep learning, doing and moving forward.
No comments:
Post a Comment