Jika ditanya apa yang paling berkesan di ruangan kerja kami yang akhir-akhir ini terasa panas, ialah, sebuah printer di pojokan sana. Mengapa ia kusebut menghadirkan kesan mendalam terutama kemarin karena ia adakah printer paling menakjubkan sepanjang sejarah kehidupanku (yang belum begitu panjang ini). Well, jika ditanya umurnya printer ini sebenarnya jauh dari kata uzur layaknya printer yang duduk takzim di rumahku, karena kurasa ia masih baru, namun pemakainya yang banyak membuatnya memiliki jam kerja (yang kurasa) sama lamanya dengan printerku tercinta.
Alright, kemarin konspirasi antara aku, printer serta CCTV sedikit dipojokan sebelahnya membentuk segitiga (yang sama sekali bukan) bermuda. Tahu segitiga bermuda kan? Ah, masa ga tahu, itu tu yang bikin heboh, yang punya banyak legenda seram, yang dari aku SMP sudah banyak buku-buku tentangnya diterbitkan demi banyaknya misteri yang ditimbulkan segitiga tersebut. Nah, bagaimana dengan kami bertiga? Okeh, aku menghabiskan waktu kurang lebih dua jam (hanya) untuk mencetak dua puluh lembar angka-angka yang membuatku sakit kepala sepanjang minggu ini. Kurasa printer ini sedikit sentimentil sehingga setiap aku menghadap padanya ia selalu mencurigaiku sepanjang waktu. Sebenarnya ini tidak hanya berlaku padaku, beberapa rekan kerja lainnya juga mengalami nasib yang sama hingga memutuskan untuk talak tiga dengannya, tak ingin menoleh, tak ingin berurusan. Tapi karena printer dirumahku sama malangnya terpaksa aku harus menyediakan stok kesabaran tingkat tinggi untuk tetap setia padanya, ugh kurasa aku memang tipikal setia..ahay. Meski printer ini berbeda (dari yang bagus tentunya), kadang ia sangat baik mengeluarkan warnanya, mengeluarkan cetakan yang cantik dan apik, tidak seperti punyaku yang jelas sudah tidak akan berwarna lagi hingga akhir masa. Tapi pernah juga, printer itu mengeluarkan warna yang salah, kurasa ia memang sedang galau, hingga merah tercetak dengan warna lain, begitu juga dengan warna lainnya.
Oh ya, jika ingin merusak mood dengan mudah maka cukup datang padanya dengan dalih ingin mencetak materi di pagi hari maka alhasil siang harinya sampai sore akan mendapat mood buruk hingga bisa distempel "awas" oleh orang-orang yang ingin berinteraksi. Bukankah menakjubkan? Yah, kurasa menakjubkan mestinya dipasangkan dengan sesuatu yang positif dan luar biasa, tapi biarkan sekali ini saja aku menyebutnya begitu siapa tahu bisa mengurangi rasa bersalah si printer yang menahanku berjam-jam agar bersamanya dengan cara yang tak biasa. Ia sedikit sakit sebetulnya hingga membutuhkan perhatian khusus, ah sekarang ini banyak sekali yang membutuhkan perhatian khusus entahkan anak-anak, dan sebagainya, dan sebagainya, yang membuat aku ingin meloncat-loncat tak tentu arah.
Aku tak yakin CCTV itu peduli dengan kami berdua pagi yang mendung kemarin itu. Ia selalu saja pongah, menatap kami juga dengan rasa curiganya. Hmm, kurasa ia perlu belajar berempati dengan kesusahan yang kualami tapi apa gunanya berharap pada benda bodoh itu? :D Kurasa printer mengajariku untuk berdialog (mungkin sebaiknya disebut monolog, again) dengan benda-benda menyebalkan itu.
No comments:
Post a Comment