Wanita Tua...yang
menyedihkan
Ia adalah seorang wanita
tua. Aku biasanya punya rasa simpati, empati atau sejenis itu kepada sesama
manusia, apalagi yang berinteraksi denganku. Tapi menghadapi wanita ini, kadang
aku kehilangan semua rasa “positif” perikemanusiaan itu.
Ah, ia hanya seorang
wanita tua. Wanita tua dalam artian literal, secara umur, secara fisik, secara
apapun namanya. Memiliki keluarga, anak, tua secara demikian, tua yang tidak
biasa. Aku mencoba melihat sisi baik yang ia tunjukkan, tapi kurasa akhirnya
semua sisi baik itu menguap karena tidak sesuai dengan cara wanita ini
memperlihatkan kepribadiannya.
Ya, ia wanita tua. Wanita
tua yang mulai keriput dan beruban, namun lihatlah kedalam jiwanya, kalau boleh
kukatakan, kotor, penuh noda. Sekali lagi kukatakan semua penilaian ini tidak
hanya berlandaskan interaksiku dengannya, tapi dari semua yang ia tunjukkan,
dari semua pendapat orang yang berhubungan langsung dengannya, sedikit sekali
kebaikan, kebaikan yang sedikit yang tak dipandang karena ia pada dasarnya
sangat jahat.
Wanita tua, lebih mirip
seorang anak yang baru tumbuh remaja terperangkap dalam tubuh orang dewasa.
Tua, hanya secara umur. Lihatlah setiap hari apa yang ia lakukan, berusaha
membuat orang lain tampak buruk dan dialah yang terbaik. Mencari muka, alias
bermuka manis didepan orang tertentu yang bisa membuatnya terlihat bagus
diluar. Tapi apa yang sebenarnya dia lakukan? Setiap hari membuat orang lain
terlihat buruk, seolah ialah terbaik satu-satunya yang layak diperhitungkan.
Tidak, dia lebih buruk dari itu. Mulutnya tidak ikut sekolah, bergunjing setiap
harinya, mencari-cari setiap detail kesalahan orang lain agar ia dianggap suci,
agar ia dianggap hebat. Padahal semua orang tahu, tahu siapa dia. Wanita tua
berhati busuk. Wanita tua yang beribadah tapi egois. Wanita tua yang jauh dari
mengerti cara memuliakan manusia lainnya, terutama orang-orang disekitarnya.
Wanita tua berparas hitam, hitam sehitam hatinya. Yang suka pamer seolah ia
ahli ibadah, tapi tak pernah memberi sedikit pun kepedulian pada tetangganya.
Wanita yang egois mengambil setiap keuntungan yang ia bisa tanpa melihat apakah
orang lain lebih membutuhkan. Wanita yang tidak pernah memperhatikan apakah
kata-kata maupun perbuatannya menyakiti orang lain. Wanita yang asal bicara,
asal menyulut keadaan, serba asal. Wanita sok tahu apa-apa padahal ia jauh
tertinggal. Wanita yang tak mengajarkan anaknya untuk mengenal orang lain,
wanita yang membiarkan anaknya anti-sosial. Wanita tua yang hampir gila karena
doa-doa saudaranya yang teraniaya.
Aku heran, kenapa didunia
ini ada orang yang sama sekali tidak belajar. Semakin tua namun masih saja
bertingkah seperti remaja dalam menghadapi hidup. Aku heran kenapa ada orang
yang beribadah tapi terus menerus menyakiti makhluk Tuhan lainnya tapi tetap
berdiri pongah dan merasa ia lah yang terbaik.
No comments:
Post a Comment